Kemacetan menjadi warna sendiri dalam keseharian masyarakat kota Palembang. Beberapa ruas jalan pasti padat cenderung macet pada jam-jam tertentu. Beberapa altenatif sering disuarakan oleh masyarakat untuk mengurai kemacetan. Sebenarnya, mengurai kemacetan bisa dimulai dari diri sendiri.Berikut beberapa hal yang bisa mengurai kemacetan dari diri sendiri
Menumpang Kerabat
Benar, kemajuan teknologi membuat seorang lupa dengan sekitar. Bukan bermaksud menyalahkan kemajuan teknologi dalam hal ini. Namun nyatanya kita terlena dengan kemudahan tersebut. Kita seolah-olah lupa dengan orang sekitar yang memiliki tujuan searah. Sebenarnya tidak menutup kemungkinan dari obrolan dijalan ada hal bermanfaat didapat. Perlu disepakati untuk bergantian menumpang.
Datang Lebih Awal
Pembuka pintu, sebutan orang yang datang paling duluan. Tak jarang si pembuka pintu ialah orang yang tinggal jauh dari lokasi. Ternyata benar, orang yang jauh jarak tempuhnya. Akan datang lebih awal daripada mereka yang berjarak tempuh pendek. Sedikit orang yang tergerak untuk datang awal. Sebenarnya masih ada banyak hal yang bermanfaat bila kita datang lebih awal. Sehingga kemacetan bisa terurai atau menghindari kemacetan.
Sadar atau tidak, sebenarnya orang yang datang lebih dulu dan pulang terlambat. Sejatinya mereka yang beruntung karena bisa mendapatkan sesuatu hal yang lebih.
Akhirnya, jalan tetaplah benda mati. Sedangkan kita sebagai penguna jalan seharusnya bijak dalam menggunakannya. Bagaimana saling menghormati sesama penguna jalan. Sering kali kemacetan dibuat oleh seorang dari kita yang sedang terburu-buru. Kembali pada bagaimana kita mengatur diri untuk menikmati perjalanan.
Sumber: (pastikan lebih dari satu sumber)