Jelang Asian Games, Kodam II/Sriwijaya Gotong-rotong Perbaiki Kerusakan Stadion Gelora Sriwijaya

Jelang Asian Games, Kodam II/Sriwijaya Gotong-rotong Perbaiki Kerusakan Stadion Gelora Sriwijaya
jajaran Kodam II/Sriwijaya dan Gubernur Sumsel © fornews.co

Terdapat pemandangan tidak biasa di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring sport City. Puluhan orang berseragam TNI tampak berkumpul di bagian dalam stadion yang tampak berantakan pasca laga Sriwijaya FC kontra Arema FC Sabtu (21/07) lalu. Anggota Komando Daerah Militer (Kodam) II/Sriwijaya yang dikomandoi Danyon Zikon ternyata menyambangi stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring bukan tanpa sebab. Mereka bahu-membahu membersihkan dan merapikan kerusakan stadion kesayangan warga Palembang tersebut setelah bentrok supporter yang terjadi pada pertandingan SFC dan Arema.

"Ini merupakan bantuan yang dilakukan pihak TNI untuk melakukan tindakan cepat imbas dari perusakan kursi stadion oleh kelompok suporter yang berada di tribun Selatan dan Utara," ujar Direktur PT Jakabaring Sport City (JSC) Bambang Supriyanto, dilansir dari globalplanet.news.

Kurang Sebulan Lagi Menuju Asian Games

Asian Games akan berlangsung 25 hari lagi. Sebagian cabang olahraga akan diperlombakan di berbagai venue di Jakabaring Sport City (JSC), termasuk Stadion  Gelora Sriwijaya yang nantinya akan digunakan dalam pertandingan sepakbola wanita.

"Untuk stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring sendiri akan digunakan lebih awal dari pembukaan, yakni tanggal 15 Agustus 2018 itu sudah dipergunakan untuk cabang olahraga sepakbola wanita, sedangkan pembukaan Asian Games sendiri tiga hari setelah itu," pungkas Bambang Supriyanto.

Apresiasi untuk Kodam II/Sriwijaya

Berkaitan dengan masa tenggat perbaikan yang tidak panjang, pihak pengelola JSC sangat mengapresiasi bantuan tenaga dari jajaran Batalyon Zikon Kodan II/Sriwijaya. Selain mengumpulkan ratusan kursi single seat yang berserakan di lapangan, prajurit Kodam II/Sriwijaya pun turut memperbaiki kursi-kursi yang rusak, untuk kemudian kembali dipasang ke tempatnya.

Prajurit Kodam II/Sriwijaya bahu-membahu memperbaiki Stadion Gelora sriwijaya pasca kerusuhan © detak-palembang.com

Kepala Zenit Kodam II Sriwijaya, Kolonel Czi Herdiyana Prambudi mengatakan setidaknya sebanyak 40 anggota dari Batalyon Zikon diturunkan untuk membantu memperbaiki kerusakan. "Hari ini baru 40 anggota yang diturunkan, nanti akan ditambah lagi 35 anggota,” kata Herdiyana, dilansir dari regional.kompas.com.

Herdiyana berujar bahwa mereka diperintahkan langsung oleh Pangdam II Sriwijaya ketika mendapatkan kabar jika stadion Gelora Jakabaring mengalami kerusakan akibat kerusuhan suporter saat Sriwijaya FC Vs Arema FC.  "Panglima langsung menelepon Gubernur, apa yang perlu dibantu. Sehingga kami diperintahkan untuk membantu perbaikan. Kalau yang rusak ringan, langsung dibaut saja. Tapi yang parah dipisahkan untuk diganti”, pungkasnya.

Contoh bagi Masyarakat dalam Bersikap

Kericuhan disinyalir terjadi karena kekecewaan supporter Sriwijaya FC pada pertandingan Sriwijaya FC dan Arema FC. Sriwijaya FC yang merupakan tim tuan rumah kandas dilibas Arema FC dengan skor telak 3-0. Supporter Sriwijaya FC pun berngas, kemudian melepaskan single seat penonton dan melemparkannya ramai-ramai ke tengah lapangan. Aksi tidak pantas tersebut disayangkan banyak pihak, terutama karena fasilitas tersebut dalam waktu dekat akan digunakan dalam ajang Asian Games. Banyak warganet yang menghujat supporter dalam aksi tersebut, dan tidak sedikit pula yang mengaitkan kericuhan tersebut dengan kualitas supporter sepakbola di Indonesia secara umum.

Namun terlepas dari pihak manapun yang layak dipersalahkan, Kodam II/Sriwijaya menunjukkan sikap ksatria dalam menanggapi keadaan tersebut. Tanpa banyak menyalahkan para biang kerok kerusakan stadion, mereka turun langsung ke lapangan dan melakukan perbaikan nyata, sebuah sikap yang seharusnya dicontoh oleh semua orang yang kecewa stadion kesayangan masyarakat Palembang dirusak.

Sudah waktunya masyarakat Indonesia, khususnya Palembang, beranjak dari sekedar menjadi komentator dan ‘juri’ di media sosial, kini menjadi pemberi manfaat nyata bagi negeri. Sesuai dengan pepatah Lahat : “Dide tau ngiluk’i, dide merusak jadilah” (kalau tidak bisa memperbaiki, setidaknya jangan merusak)

(sumber : globalplanet.news’ regional.kompas.com)


Pilih Bangga Bangga 0%
Pilih Sedih Sedih 0%
Pilih Senang Senang 0%
Pilih Tak Peduli Tak Peduli 0%
Pilih Terinspirasi Terinspirasi 0%
Pilih Terpukau Terpukau 0%

Bagaimana menurutmu kawan?

Berikan komentarmu