Rindunya Ramadhan

Rindu, kembali menyapa takala senjaMenjalar sepanjang jalan pulangMenyelinap dalam keramaian kotaTak mendesak seperti pencari takjil Segenap rasa, berusaha untuk bersahajaSuatu pergi, tanda pernah datangGoresan berupa

Sunny H

Rindu, kembali menyapa takala senja
Menjalar sepanjang jalan pulang
Menyelinap dalam keramaian kota
Tak mendesak seperti pencari takjil

Segenap rasa, berusaha untuk bersahaja
Suatu pergi, tanda pernah datang
Goresan berupa tindak ataupun kata
Sejujurnya, hati selalu rasa ganjil

Izinkan aku membingkai rindu
Bukan lewat syair syahdu
Tutuplah matamu dari kejauhan
Disini aku tengah bermain peran

Tulikan pedengaran, mereka orang lain
Tak sedikitpun tahu apa kuingin
Tak bermaksud jadi pembohong
Tak ingin tahu sedang berjuang

Perjalanan tengah kunikmati
Semoga kau mengerti
Rindu padamu, seperti rindunya ramadhan
Tak bisa mengukur, sebatas bersyukur, kesempatan

Bukannya tak penting, kembali bertemu
Hal lebih penting, ingat buah saat bertemu
Itulah sejatinya bekal perjalanan
Sebuah pembelajaran berbalut kenangan

Tags

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer