Peringati Hari Bumi, Komunitas di Palembang Ramai-ramai Gelar Aksi #SayangAmpera

Peringatan Hari Bumi Sedunia pada Ahad (22/04) ini memberi warna tersendiri bagi Kota Palembang, khususnya bagi Jembatan Ampera. Lebih dari 40 komunitas di Palembang bersama

Sunny H

Peringatan Hari Bumi Sedunia pada Ahad (22/04) ini memberi warna tersendiri bagi Kota Palembang, khususnya bagi Jembatan Ampera. Lebih dari 40 komunitas di Palembang bersama Forum Pesona Sriwijaya pagi hari ini menggelar aksi bertajuk “Stop Vandalisme, Sayangi Ampera”, sebuah aksi sosial yang bertujuan untuk melestarikan dan menjaga kebersihan Jembatan Ampera dari ulah tangan-tangan jahil.

Menjelang pukul 07.00 WIB pagi, puluhan peserta aksi yang sebagian besar terdiri dari anak muda tampak sudah memadati Taman Nusa Indah di kolong Jembatan Ampera. Tak tanggung-tanggung, kegiatan tersebut turut menggaet Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Dinas PU-PR Kota Palembang. Turut hadir pula dalam kegiatan tersebut Isnaini Madani, Kadis Pariwisata Kota Palembang dan Irene Camelyn Sinaga, Kadis Pariwisata Provinsi Sumsel.

Bangkit Menentang Vandalisme

Selain untuk memperingati Hari Bumi Sedunia, aksi Sayang Ampera juga digagas sebagai tindakan nyata untuk melawan tindak vandalisme yang sering merusak pemandangan Ampera. Berbagai coretan cat semprot yang tidak beraturan selama ini tampak menutupi sebagian tembok di lingkungan Jembatan Ampera.

Usai pembukaan acara dan kata sambutan, peserta aksi yang dibekali dengan masker, kuas, cat tembok dan kantong plastik turun langsung ke lapangan untuk membersihkan lingkungan Ampera dan BKB dari sampah plastik dan coretan-coretan vandalisme.

Ide untuk melakukan aksi tersebut muncul karena rasa prihatin akan kondisi Ampera saat ini. Aksi yang berlangsung selama dua jam tersebut melibatkan hampir 50 komunitas dari berbagai latar belakang di Kota Palembang, mulai dari komunitas literasi, sepeda gunung, robotik, pencinta hewan, hingga komunitas sosial. Semua peserta bahu-membahu membersihkan Ampera dengan memungut sampah plastik dan menutupi coretan-coretan di Ampera dengan cat tembok.

Bukan Aksi Terakhir untuk Ampera

Tentu waktu dua jam belumlah efektif untuk membersihkan Ampera secara menyeluruh. Aksi dengan tagar #SayangAmpera tersebut merupakan aksi awal untuk menjaga keindahan Jembatan Ampera, dan akan dilanjutkan dengan aksi-aksi lainnya. Di ranah media sosial sendiri, kampanye sayang Ampera juga didorong dengan berbagai perlombaan yang diadakan Forum Pesona Sriwijaya, seperti kontes swafoto #sayangAmpera, lomba meme Ampera, juga lomba puisi tentang Ampera.

Usai pembersihan lingkungan Ampera dan BKB, peserta aksi kembali ke kolong Ampera dan sarapan bersama. Uniknya, sarapan yang disediakan panitia disajikan di atas nampan kayu dan daun pisang alih-alih kotak nasi.

“Pasti bingung kan, kenapa gak pakai kotak atau bungkus? Itu karena sebagai aktivis lingkungan, kita harus menghemat penggunaan kertas dan plastik”, pungkas Hardi Saputra, MC kegiatan tersebut. Selain itu sebelum acara digelar, Forum Pesona Sriwijaya juga mengimbau peserta dari berbagai komunitas untuk membawa tumbler atau botol minum masing-masing sebagai bagian dari kampanye untuk menekan penggunaan botol plastik.

Penandatanganan spanduk oleh seluruh peserta sebagai simbol aksi © Redaksi
Aksi kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan spanduk bersama oleh semua pihak yang terlibat dalam aksi tersebut, sebagai bentuk simbolik menentang vandalisme dan menjaga keindahan Ampera. Kegiatan kemudian ditutup dengan pembacaan deklarasi stop vandalisme yang dipimpin oleh M. Ridwan, Ketua Umum Forum Pesona Sriwijaya.

Stop vandalisme, kito pacak!

Tags

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer