Kala itu kereta tengah telusuri hutan
Membawa ratusan orang termasuk aku
Bagiku, membawa kembali ke perantauan
Begitupun orang disampingku
Tapi pikiranku tetap disana
Tempat sebaiknya aku berada
Disampingmu, sebaiknya aku disana
Nyatanya disinilah aku berada
Sumber daya terbatas, jaringan
Memberi kita kesempatan
Menjaga rasa demi asa
Inilah akhir menjaga rasa
Aku ingin mengikhlaskanmu atas keputusanNya
Aku menolak untuk ditunggu
Bukan aku tak bisa berlari
Bukan ada puan lain tengah aku tunggu
Aku sadar cara kita salah
Sekedar memelihara amarah
Aku tak ingin kamu menjadi pendusta
Mengabaikan perkataan seorang perempuan
Telah melahirkan serta mendidikmu sebagai perempuan
Caraku memang lemah
Tapi tidak dengan niatku
Senang mengenalmu dalam sebuah kisah
Syair ini sebagai maaf dariku
Yogyakarta, 22 Maret 2019