Dinas Pariwisata DIY bekerjasama dengan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) telah sukses menggelar Jogja International Travel Mart (JITM) 2018 pada 7-10 Mei lalu. Melalui tajuk “A New Gateway to Your Journey”, JITM 2018 turut menggaet 107 perusahaan biro wisata dari 20 negara dengan 80 seller dari hotel, restoran, serta pengelola destinasi dan biro perjalanan wisata dari Yogyakarta untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Dalam konteks ekonomi, JITM 2018 sendiri merupakan ‘pasar’ yang mempertemukan wisatawan dan penyedia jasa perjalanan. Semua perusahaan biro wisata dan seller yang terlibat turut mempopulerkan jasa mereka masing-masing lewat booth mereka masing-masing yang didirikan di Royal Ambarukmo, Yogyakarta.
Di antara semua booth yang berdiri selama kegiatan JITC 2018 berlangsung, ada satu booth yang tampak familiar dengan nuansa Sumsel. Booth tersebut tak lain merupakan booth milik Dispar Sumsel yang juga turut serta dalam kegiatan JITC 2018. JITC 2018 ternyata selain menjadi media pemerintah DIY dalam mempopulerkan destinasi wisata Yogyakarta pada dunia, juga menjadi ajang ekstra bagi Pemprov Sumsel untuk memperkenalkan wisata Sumsel dan Asian Games 2018.
Konsep booth milik Dispar Sumsel mengusung tema “Kampung Arab Al-munawwar Palembang”. Booth ditata sedemikian rupa hingga menyerupai Rumah Batu, salah satu rumah bersejarah yang ada di Kampung arab Al-munawwar. Selain dapat merasakan sensasi berada di dalam Rumah Batu, pengunjung booth Dispar Sumsel juga dapat mencicipi berbagai kopi khas Sumsel. Salah satu kopi tersebut tentu bermerk “Sendok Mas”, kopi khas Sumsel yang diproduksi langsung di Kampung Arab Al-munawwar.
Aris Riyanta, Kadis Pariwisata DIY optimis perhelatan JITM 2018 akan dapat mendorong tingkat kunjungan turis ke Yogyakarta. “Kami yakin forum pertemuan biro wisata bertaraf internasional ini semakin membuat Yogyakarta dikenal dunia,” ujarnya pada Kamis (3/5) lalu, dilansir dari republika.co.id.
Realisasi jumlah kunjungan wisata selama 2017 telah mencapai 397.000 untuk wisatawan mancanegara dan 4,7 juta untuk wisatawan domestik, dengan pergerakan wisatawan ke destinasi wisata di lima kabupaten/kota mencapai 23,7 juta orang.
(sumber : jogja.tribunnews.com; pesona sriwijaya; republika.co.id; )