Selain Teh dan Kopi, Pagaralam juga Tawarkan Agrowisata Jeruk Gergah

Selain Teh dan Kopi, Pagaralam juga Tawarkan Agrowisata Jeruk Gergah
Seorang petani tengah memanen buah jeruk gerga © beritapagaralam.com

Selain panorama alamnya, Pagaralam juga menawarkan agrowisata yang potensial. Perkebunan teh di kaki Gunung Dempo sudah lama menjadi latar favorit turis untuk berfoto ria. Meski tidak banyak yang tahu, namun selain kebun teh, Pagar Alam juga memiliki agrowisata kebun jeruk yang juga tidak terlalu jauh dari pusat Kota Pagaralam. Seperti apa keadaan kebun jeruk tersebut?

Pada sekitar tahun 2013, Sidarhan Saini, (45), warga Dusun Gunung Agung Pauh, Kelurahan Agunglawangan, Kecamatan Dempo Utara, merintis perkebunan Jeruk Gerga. Tiga tahun setelah ditanam, kebun jeruk tersebut terus berbuah hingga kini, menarik minat wisatawan yang selalu mencari destinasi wisata baru.

Jeruk gerga yang tengah ranum di batang pohon ilik warga Pagaralam © koransn.com

Sidarhan awalnya adalah seorang petani yang selama puluhan tahun menggeluti tanaman wortel, cabe, kubis, sawi serta sayur-mayur lainnya. Suatu hari, penjual pupuk langganannya menunjukkan contoh buah jeruk mandarin yang ia dapat dari kebun jeruk di Lebong, Bengkulu. Sudarhan yang tertarik karena rasa jeruk yang manis, segar dan bentuknya yang menarik, akhirnya memutuskan untuk membeli bibit jeruk tersebut untuk dibudidayakan di kampungnya.

Tahun 2013, Sidarhan mencabuti tanaman kopinya di Dusun Gunung Agung Pauh dan mulai menanam jeruk tersebut. Sidarhan menana 500 batang bibit di atas lahan seluas satu setengah hektar.

Kini, kebunnya di Dusun Gunung Agung Pauh tiap hari dikunjungi wisatawan ataupun warga Pagaralam sendiri yang ingin mencicipi cita-rasa jeruk Gerga yang manis segar.

Sejarah Panjang Jeruk Gerga

Jeruk Gerga Sidarhan sekarang sedang menjadi tren di Pagaralam. Ia memang tidak menjual jeruk produksinya itu ke pasaran. Ia lebih suka melihat pembeli datang ke kebunnya dan membiarkan orang memetik sendiri buah jeruk yang dipilih.

Suasana panen jeruk gerga oleh warga Pagaralam © Rendi / DetikSumsel

Jeruk Gerga memiliki sejarah panjang sebelum dibudidayakan masyarakat Besemah. Buah jeruk jenis keprok itu konon berasal dari Israel yang dikembangkan secara besar-besaran di Thailand. Seorang petani bernama Gerga, warga Rimbo Pengadang, Kabubapen Lebong, Bengkulu, membeli bibit jeruk itu dan mengembangkan di lahan miliknya di Desa Rimbo Pengadang. Jeruk dari kebun tersebutlah yang belakangan dibeli oleh Sidarhan, lalu dibudidayakannya di kampung halamannya di Dusun Gunung Agung Pauh.

Agrowisata Baru Pagaralam

Kebun Jeruk milik Sidarhan bukan satu-satunya kebun jeruk gerga yang ada di Pagaralam. Di Dusun Janang, Kelurahan Dempo Utara, terdapat kebun jeruk gerga yang kini menjadi destinasi pariwisata baru di Pagaralam.

Lokasi kebun jeruk tersebut berada di perlintasan jalan Pagaralam-Tanjung Sakti atau Manna, tepatnya di KM 11 Dusun Janan, belok ke kanan menyusuri jalan aspal yang cukup bagus sejauh 2,5 kilometer. Lokasi kebun jeruk tersebut dapat dikenali lewat tanda bertuliskan “Agrowisata Kebun Jeruk Gerga”.

Seorang petani tengah memanen buah jeruk gerga © beritapagaralam.com

Pengunjung diperbolehkan berkeliling kebun dan berfoto sepuasnya. Untuk menikmati manisnya jeruk gerga, pengunjung dapat membeli di tempat yang telah disediakan. Biaya masuk ke kebun tersebut sebesar Rp10.000,-/per orang, ditambah biaya parkir Rp.10.000,-/ per mobil. Kebun jeruk dengan luas 2 hektar dan 460 pohon yang berumur sekitar 4 tahun tersebut telah menjadi industri baru dan menggairahkan ekonomi masyarakat Pagaralam yang selama ini setia menanam kopi. Saat ini, luasan kebun jeruk di Pagaralam sekitar 50 ha yang sebagian besar dilakukan petani secara mandiri.

Pengembangan kebun jeruk di wilayah Pagaralam bukan hanya sekadar untuk kepentingan perdagangan, akan tetapi juga dikembangkan menjadi destinasi turis baru berupa agrowisata. Walau masih terdapat beberapa kekurangan seperti peta wisata, tanda petunjuk arah ke lokasi, jalan menuju lokasi yang memadai, area parkir, toilet, pemandu dan fasilitas pendukung lainnya, namun potensi agrowisata di Pagaralam sangat layak diperhitungkan.

Kalau kamu, tertarik berkunjung ke kebun jeruk ini?

(sumber : koransn.co; beritapagaralam.com)

Pilih Bangga Bangga 33%
Pilih Sedih Sedih 0%
Pilih Senang Senang 33%
Pilih Tak Peduli Tak Peduli 33%
Pilih Terinspirasi Terinspirasi 0%
Pilih Terpukau Terpukau 0%

Bagaimana menurutmu kawan?

Berikan komentarmu