Optimalkan Produksi Pertanian, Kementan RI Lirik Potensi Lahan Rawa Banyuasin

Optimalkan Produksi Pertanian, Kementan RI Lirik Potensi Lahan Rawa Banyuasin
Panen Raya Di Desa Glebek Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin © sumateradeadline.co.id

Produktivitas sektor pertanian hingga saat ini tetap menjadi pekerjaan rumah utama Pemerintah RI. Sejak Indonesia berdiri, Indonesia hanya pernah mengalami swasembada beras selama dua tahun, lalu kembali menjadi pengimpor beras hingga kini. Berbagai persoalan turut menjadi faktor pendukung keadaan tersebut, salah satunya adalah luas lahan baku sawah nasional yang semakin sempit dari waktu ke waktu. Lahan baku sawah nasional kian menyusut 9% dalam lima tahun terakhir menjadi hanya 7,1 juta hektar. Kondisi tersebut mendorong Kementerian Pertanian (Kementan) RI berjibaku mencari alternatif dalam menjaga tingkat produktivitas pertanian Indonesia. Salah satu solusi yang dilirik Kementan kini adalah pemanfaatan lahan rawa sebagai media tanam pertanian.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengaku mendapat arahan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution untuk menghidupkan lahan rawa menjadi lahan produktif. Proyeksi rawa garapan itu melibatkan rawa di luar lahan gambut yang terdata Badan Restorasi Gambut. Terkait hal tersebut, Amran berkoordinasi langsung dengan para petani untuk pemetaan lahan rawa. Salah satu wilayah rawa yang ditargetkan dalam program tersebut adalah wilayah rawa yang ada di Sumsel.

Kunjungan Mentan RI ke Banyuasin

Pada Kamis (06/12) lalu, Gubernur Sumsel, Herman Deru mendampingi Menteri Pertanian RI, Andi Amran melakukan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Banyuasin. Mereka dan rombongan meninjau langsung lokasi pilot project pengembangan lahan rawa di Kabupaten Banyuasin, khususnya Desa Telang Rejo, Kecamatan Muara Telang. Kementan menginginkan produksi besar –besaran degan memanfaatkan lahan rawa, bahkan dengan mengalihkan teknik bertani tradisional ke modern.

"Potensi lahan di Banyuasin ini sangat luar biasa. Doakan dalam waktu dekat sekitar satu minggu ini ekskavator tiba sebanyak 22 unit", pungkas Andi Amran, dilansir dari tribunnews.com. "Kita akan membuat tanggul sepanjang sungai, ada 200 ribu hektar lahan rawa berpotensi di Banyuasin", tambahnya.

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman © seruji.co.id

Untuk saat ini, Andi Amran mengaku baru ada dua provinsi dengan wilayah rawa luas di Indonesia yang ditargetkan menjadi fokus utama proyek pendayagunaan tanah rawa., yaitu Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan.

Mentan kemudian menugaskan Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Sumarjo Gatot Irianto untuk mengawasi proyek percontohan seluas 200.000 hektar (ha) di Kabupaten Banyuasin.


Menambah Pendapatan Banyuasin Hingga 12 Triliun

Menteri Pertanian Indonesia, Andi Amran Sulaiman (kiri) saat meninjau lokasi pilot project pemanfaatan lahan rawa di Kabupaten Banyuasin bersama Gubernur Sumsel, Herman Deru © Humas Provinsi Sumsel

Andi Amran bahkan memperkirakan jika tanah rawa di Kabupaten Banyuasin dapat dikelola dengan maksimal, maka pendapatan Kabupaten Banyuasin dapat ditingkatkan hingga mencapai Rp. 12 triliun. Prediksi tersebut bangkit dari reputasi Sumsel sebagai salah satu provinsi lumbung pangan nasional, sehingga peningkatan produksi pangan seharusnya dapat dilakukan dengan baik.

"Kami juga mendengar ada produksi kalau tanam kedua satu ton hingga dua ton produksinya, nanti kita angkat menjadi lima ton hingga tujuh ton per satu kali tanam”, katanya.

Dirinya meminta jika alat-alat yang dikirim sudah datang agar alat tersebut dapat langsung difungsikan sehingga dalam waktu cepat dapat dimaksimalkan. Jika Kabupaten Banyuasin dapat berhasil sesuai harapan, Mentan berjanji akan menambahkan lagi kapasitas alat pertanian yang difasilitasi. Untuk tahap awal, Mentan menjanjika 22 unit ekskavator untuk dikirim ke Banyuasin, dan jika hasil pekerjaan berjalan sesuai target, maka akan ditambah lagi 20 unit.

"Kita ingin besar-besaran, kalau ini berhasil Insya Allah akan kami tambah lagi, kebetulan tadi juga ada roda dua 100 unit", pungkasnya.

Pemerintah Siap Fasilitasi

Untuk tahap awal, pemerintah pusat akan memfasilitasi proyek optimasi lahan rawa pasang surut dalam program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi). Sumarjo Gatot menyampaikan, dukungan pemerintah akan diberikan pada tahun pertama. Setelah itu bertahap dikelola secara mandiri melalui mekanisme usaha bersama kelompok petani dan gabungan kelompok petani (poktan & gapoktan). Kemudian di tahun berikutnya terus bertransformasi menjadi korporasi.

"Pengembangan usaha bersama poktan/gapoktan dengan skala 5.000 ha ini adalah cikal bakal menjadi PT sehingga dikelola secara profesional,” ujar Gatot, dilansir dari kompas.com.

Adapun fasilitas yang diberikan di antaranya berupa ekskavator besar dan kecil, traktor roda empat, RMU (mesin penggiling padi), pompa air untuk irigasi, benih, pupuk, dan lain-lain.

Di lain pihak, Gubernur Sumsel Herman Deru merasa bangga karena Kabupaten Banyuasin ditunjuk oleh Kementan sebagai prioritas program pendayagunaan lahan rawa.

"Kita harus bangga, Banyuasin menjadi salah satu kabupaten prioritas di indonesia (dalam program Kementan)", tutur Herman Deru, dilansir dari tribunnews.com. Dirinya berharap masyarakat Banyuasin dapat menanggapi tawaran Kementan dengan serius, sehingga Sumsel bisa mewujudkan diri sebagai lumbung pangan nasional.

(sumber : cnbcindonesia.com; kompas.com; tribunnews.com)

Pilih Bangga Bangga 0%
Pilih Sedih Sedih 0%
Pilih Senang Senang 0%
Pilih Tak Peduli Tak Peduli 0%
Pilih Terinspirasi Terinspirasi 0%
Pilih Terpukau Terpukau 0%

Bagaimana menurutmu kawan?

Berikan komentarmu