Cody, Dokter Muda yang Mandiri

Cody, Dokter Muda yang Mandiri
Rutinitas Cody © instagram @nabhancody

Ahmad Nabhan, pemuda kelahiran Palembang keturunan India 24 tahun yang silam ini menarik perhatian penguna media social beberapa waktu lalu. Cody begitu sapaannya, merupakan dokter muda. Disela rutinitas jaga malam khas koas dia masih menyempatkan menjadi ojek online. Seperti tergambarkan melalui gambar diatas.

Dokter muda adalah sebutan bagi mahasiswa kedokteran yang telah menyelesaikan S1 bergelar (S.Ked) dan tengah menjalani magang di rumah sakit (koas) untuk mendapatkan gelar dokter (dr.) Rutinitas koas terkenal dengan kesibukannya. Bagaimana menjalani jaga malam dan pembekalan di pagi harinya. Ditambah pembagian stase-stase yang memiliki tantangannya sendiri.

Anak ketiga dari empat bersaudara ini lahir dari kalangan pengusaha terpandang di Palembang. Namun Cody tak silau dengan nama sang kakek. Dia memilih melatih kemandirian sejak dini. Sehingga terbiasa menghadapi kebutuhan dimasa depan. Walau sempat dilarang oleh ibu dan neneknya Cody tetap menjalani profesi sampingannya ini sekedar menambah uang pulsa dan kuota.

Kehidupan sehari-hari

Sehari-hari Cody menempuh perjalanan selama kurang lebih 1 jam dari rumah ke kampusnya. Jarak antara rumah dan kampusnya lumayan jauh belum lagi keadaan jalanan Palembang yang padat merayap. Hal ini tak pernah menyurutkan niatnya menjadi dokter. Karena diawal masa kuliah Cody pernah menjadi mahasiswa tehnik. Namun mengikuti tes lagi ditahun berikutnya.

Sejak SMP Cody menyukai sepakbola apalagi Chelsea team asal Inggris ialah tim favorit Cody. Tak hanya sepakbola namun juga futsal yang selalu diikutinya hingga sekali pernah kejuraan nasional Cody ikuti. Dimata teman-temannya Cody termasuk yang ramah dan menyempatkan ngumpul ditengah padatnya perkuliahan kedokteran.

Beberapa bulan ini Cody aktif menulis baik dimedia sosial miliknya maupun beberapa platform lainnya. Tagar #analisasotoy menjadi ciri khas cody. Dari sosok Cody kita bisa mempelajari bagaimana pemuda yang aktif baik secara akademik maupun sosial dan kemandirian. Keduanya tidak bisa didapatkan pada ruangan kelas saja.


Sumber: (Wawancara)

Label:
wongkitogalo
Pilih Bangga Bangga 0%
Pilih Sedih Sedih 0%
Pilih Senang Senang 0%
Pilih Tak Peduli Tak Peduli 0%
Pilih Terinspirasi Terinspirasi 100%
Pilih Terpukau Terpukau 0%

Bagaimana menurutmu kawan?

Berikan komentarmu