Indonesia “Panen Emas” di Cabor Pencak Silat

Atlet-atlet Indonesia pada cabor pencak silat Asian Games 2018 akhirnya menunjukkan potensi penuhnya. Hingga saat ini, Senin (27/08), setidaknya lima medali emas telah berhasil ‘dipanen’ dari cabor andalan Indonesia satu ini. Lima medali emas tersebut antara lain disumbangkan oleh : Puspa Arumsari (nomor seni tunggal putri); Yolla Primadona Jampil dan Hendy (nomor seni berpasangan putra); komang Harik Adi Putra (nomor tarung putra kelas 65 – 70 kg); Nunu Nugraha, Asep Yuldan Sani dan Anggi Faisal Mubarok (tim putra); serta Aji Bangkit Pamungkas (tarung putra kelas 85 – 90 kg). Dengan demikian, total capaian medali emas Indonesia dalam Asian Games 2018 kini mencapai 16 medali, melampaui Iran yang sebelumnya berada di peringkat keempat klasemen sementara perolehan medali Asian Games 2018.

Terdapat kisah menarik dari balik masing-masing pertandingan silat yang dimenangkan. Seperti medali emas ke-14 yang disumbangkan tim silat putra, Yolla Primadona Jampil – Hendy. Siapa sangka, Yolla Primadona Jampil ternyata selain berprofesi sebagai atlet silat, juga sempat membintangi film laga “The Raid 2”. Yolla bahkan sempat beradu akting dengan aktor film laga kawakan Indonesia, Iko Uwais.

Dilansir dari kompas.com, Yolla Primadona sudah dua kali ditawari untuk membintangi film "The Raid". Pada 2012, sutradara asal Inggris, Gareth Evans, menawarkan Yolla tampil pada edisi perdana "The Raid". Namun, karena tengah menjalani pemusatan latihan jelang kejuaraan dunia di Chiang Rai, Yolla tak bisa ambil bagian.

Baru pada "The Raid 2" tahun 2014, Yolla bisa ambil bagian. Nama atlet kelahiran 5 Juni 1992 itu pun tercatat di situs web film, IMDb. "Ini membuktikan bahwa pencak silat sudah mendunia dan mereka ingin tahu apa yang ada di Indonesia," tutur Yolla dilansir dari kompas.com.

Setahun setelah "The Raid 2" rilis, Yolla meraih medali emas pada SEA Games 2015. Tiga tahun berselang, bersama Hendy, dia membalas kegagalan di SEA Games 2017 dengan meraih emas pada Asian Games 2018. Kemenangan mereka atas tim putra Vietnam dan Malaysia menguatkan posisi Indonesia dalam klasemen perolehan medali Asian Games 2018.

Lain pula cerita Komang Harik Adi Putra, atlet pencak silat yang bertanding di nomor tarung putra kelas 65 kg – 70 kg. Harik dinyatakan menang dari Mohd. Al-Jufferi, atlet pencak silat asal Malaysia. Komang menang secara aklamasi karena Mohd. Al-Jufferi mundur pada ronde ketiga pertandingan final. Belum diketahui mengapa Mohd. Al-Jufferi mundur dari laga tersebut, namun kondisi  tersebut membuat medali emas jatuh ke tangan Indonesia.

Sementara bagi Puspa Arumsari, atlet pencak silat Indonesia yang menang pada nomor seni tunggal putri, capaian medali emasnya adalah harga mati setelah semua kerja kerasnya.

Medali ini adalah hadiah untuk masyarakat Indonesia," kata Puspa Arumsari seusai pengalungan medali emas dari nomor seni tunggal putri di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pada Senin (27/08), dikutip dari BolaSport.com.

"Saya sudah mempersiapkan diri sekitar 3-4 tahun sebelum event ini berlangsung. Bagi saya, emas adalah harga mati", pungkasnya. Puspa mengaku, meraih medali emas adalah targetnya sejak 3 – 4 tahun silam. "Saya pribadi memang menargetkan meraih 468 poin, namun dengan 467 poin, saya juga sudah cukup puas", tambahnya Puspa. Berhasil meraih poin tertinggi 467, Puspa unggul dari atlet Singapura, Nurzuhairah Muhammad Yazid (445 poin), dan atlet Filipina, Cherry May Regalado (444 poin).

Cabang pencak silat berpeluang menambah koleksi medali emas Indonesia karena masih ada tiga partai final lagi yang belum dipertandingkan. Jika Indonesia terus memenangkan emas dalam laga-laga selanjutnya, maka Indoensia semakin dekat untuk menyusul Korea Selatan yang kini berada dalam peringkat ketiga klasemen sementara pencapaian medali Asian Games 2018.

(sumber : berbagai sumber)