Gelar ENJ, Kemenkomaritim Utus 25 Mahasiswa Unsri Mengabdi di Wilayah Terpencil

Gelar ENJ, Kemenkomaritim Utus 25 Mahasiswa Unsri  Mengabdi di Wilayah Terpencil
Peserta ENJ Unsri 2018, Perwakilan Rektorat Unsri dan Utusan Kemenkomaritim berfoto bersama sesaat sebelum pembekalan peserta ENJ © Pemilik Gambar

Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) merupakan salah satu program tahunan  Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenkomaritim) RI berskala nasional. Setiap tahunnya, Kemenkomaritim RI menyaring ribuan pelajar, mahasiswa dan pemuda dari seluruh Indonesia untuk ikut serta dalam program ENJ. Secara umum, kegiatan ENJ berisi kegiatan pengabdian di wilayah kepulauan 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) di Indonesia yang meliputi lima aspek, yaitu pendidikan, sosial, ekonomi, lingkungan dan pariwisata.

Tahun ini Kemenkomaritim kembali menyelenggarakan ENJ. Namun berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah peserta tahun ini jauh lebih sedikit dan hanya melibatkan mahasiswa. “Pada tahun 2016, kita (kemenkomaritim) coba adakan ENJ (secara) nasional , dan didapat 1.000 orang pemuda yang dikirim ke pulau-pulau terpencil. Waktu itu pendaftarnya 7.000 orang. Tahun 2017, 3.000 orang yang diberangkatkan, dari total 13.000 pendaftar”, kisah Muhammad Suhendar, utusan Deputi Bidang PPSDM Kemenkomaritim RI yang Jumat (24/08) lalu hadir untuk bertatap muka dengan peserta ENJ Unsri 2018 di Gedung KPA Palembang, Unsri. Suhendar mengemukakan bahwa jumlah peserta yang mencapai 3.000 orang pemuda pada tahun 2017 menunjukkan bahwa program ENJ sudah semakin populer. Namun sayangnya, tahun ini jumlah peserta ENJ yang diterima harus dipangkas habis-habisan, dikarenakan pengalokasian APBN 2018 yang lebih berfokus pada pendanaan pembangunan infrastruktur.

“Harapan awalnya adalah jumlah peserta ENJ tahun ini naik dari 3.000 menjadi paling tidak 5.000 orang. Namun sayangnya, anggaran tahun ini tidak memadai”, pungkas Suhendar. Dengan ketersediaan dana yang terbatas, Kemenkomaritim pun diharuskan memutar otak untuk tetap menyelenggarakan ENJ di tahun 2018. Maka pada akhirnya, Kemenkomaritim RI sepakat untuk hanya menjaring peserta dari universitas-universitas yang pernah diundang oleh Kemenkomaritim di tahun-tahun sebelumnya. Setidaknya 525 orang mahasiswa dari 21 universitas di seluruh Indonesia pun terpilih untuk ikut serta dalam kegiatan ENJ 2018.

Muhammad Suhendar, S.E., M.Si. (kiri) mewakili pihak Kemenkomaritim RI hadir dan melakukan serah terima cinderamata dengan Fathoni, S.T., MM.Si, perwwakilan Warek III dalam kegiatan pelepasan dan pembekalan peserta ENj Unsri 2018 © A. Redho Nugraha, Srivijaya.id

“21 universitas diundang, dan patut disyukuri bahwa Unsri merupakan salah satu yang diundang. Itu juga tidak terlepas dari kinerja alumninya yang baik pada tahun sebelumnya”, terang Suhendar, yang disambut tepuk tangan peserta ENJ Unsri 2018.

Pembekalan dan Pelepasan ENJ Unsri 2018

Ucapan Suhendar juga diamini oleh Fathoni, perwakilan Warek III Unsri yang juga hadir dalam kegiatan pelepasan peserta ENJ Unsri 2018 tersebut. “Jadilah duta-duta yang bertanggungjawab, sehingga Unsri dapat ditunjuk kembali menjadi delegasi dalam kegiatan tersebut oleh Kemenkomaritim”, pesan Fathoni kepada 25 peserta ENJ Unsri 2018. Tak hanya itu, ia juga berpesan agar 25 orang mahasiswa yang menjadi delegasi dapat menjadi tim yang kompak dan bergembira dalam melaksanakan amanahnya.

Kehadiran Suhendar di Gedung KPA Unsri tak lain bertujuan untuk memberikan pembekalan khusus kepada ke-25 peserta ENJ Unsri 2018 yang hadir. Pembekalan tersebut berkaitan dengan proses adaptasi yang akan dilakukan peserta ENJ Unsri 2018 di lokasi pengabdian mereka, yaitu di Desa Pancur, Pulau Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. Desa Pancur dipilih sebagai lokasi pengabdian berdasarkan rekomendasi dari Kemenkomaritim, juga berdasarkan berbagai penilaian tim ENJ Unsri, seperti kondisi sosial-ekonomi masyarakatnya dan kondisi geografis lokasinya.

Pengenalan peserta ENJ Unsri 2018 terhadap perwakilan Kemenkomaritim di Gedung KPA Unsri, Palembang © A. Redho Nugraha, Srivijaya.id

Agusnurdianto, Koordinator ENJ Unsri 2018 berujar bahwa perjalanan menuju Desa Pancur dari Kota Palembang cukup panjang. Setelah menaiki bus penumpang pada Hari Sabtu (25/08) menuju pelabuhan Tungkal di Jambi, mereka akan menyeberang ke Pelabuhan di Dabo, Kepri, menggunakan Kapal Ro-Ro (roll on-roll off). Lama waktu penyeberangan diperkirakan akan mencapai sembilan jam. Sesampainya di Dabo, rombongan masih harus melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan di Pulau Lingga dengan menumpangi kapal penyeberangan lain. ENJ Unsri direncanakan akan mengabdi selama 21 hari di Desa Pancur.

Program Kerja di Lokasi Pengabdian

”Kami sudah persiapkan beberapa program kerja untuk dilakukan di Desa Pancur nanti, seperti pendirian rumah baca impian dan launching Komunitas Anak Muda”, ujar Agusnurdianto. Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Unsri angkatan 2015 tersebut berujar bahwa meski rombongan ENJ hanya akan singgah di Desa Pancur, namun program kerja ENJ 2018 akan dilaksanakan secara tersebar di desa-desa yang ada di sekitar Desa Lingga.

Agusnurdianto, Koordinator ENj Unsri 2018 © A. Redho Nugraha, Srivijaya.id

Usai dilepas pada Jumat (24/08) lalu, 21 hari waktu pengabdian ENJ sudah dimulai. Tim ENJ direncanakan akan tiba di Desa Pancur pada Hari Ahad (26/08).

Pilih Bangga Bangga 50%
Pilih Sedih Sedih 0%
Pilih Senang Senang 50%
Pilih Tak Peduli Tak Peduli 0%
Pilih Terinspirasi Terinspirasi 0%
Pilih Terpukau Terpukau 0%

Bagaimana menurutmu kawan?

Berikan komentarmu