Wow,Palembang Punya Candi ! Ini Lho Candi Penuh Keistimewaan

Wow,Palembang Punya Candi ! Ini Lho Candi Penuh Keistimewaan
© 17sekians.com

Candi Bumiayu merupakan salah satu situs peninggalan agama Hindu yang  terletak di Desa Bumiayu, Kecamatan Tanah Abang , Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Lokasi Candi Bumiayu berjarak 85 kilometer dari Kota Muara Enim dan bisa ditempuh dalam waktu  2 jam perjalanan menggunakan kendaraan darat. Jika Anda berangkat dari Kota Palembang jarak yang harus ditempuh sekitar 300 km.

Komplek Candi Bumiayu pertama kali ditemukan oleh EP.tombrik pada tahun 1864, Candi ini diperkirakan dibangun pada  abad ke-9 Masehi yang mana pada saat itu Kerajaan Sriwijaya sedang berkuasa  dan sekarang  menjadi candi hindu terbesar di luar pulau jawa Lho guys!, luas komplek Candi Bumiayu mencapai 76 hektar dengan 11 buah candi yang terdapat didalamnya . saat berkeliling Candi  kita bisa melihat Candi Arca Siwa Mahaguru, Narawahana, Agastya, dan Nandi yang merupakan simbol agama Hindu itu sendiri .

Tidak  bisa di pungkirin bahwasannya memang sangat beragam warisan budaya yang ada di Sumatera Selatan ini, keberagaman itulah yang menjadi sebuah anugerah untuk masyarakat yang ada didalamnya . seperti warisan budaya berupa Candi ini  yang mana satu-satunya kawasan percandian di Indonesia yang memiliki tiga aliran Agama  dalam satu tempat percandian sekaligus Lho!, tiga aliran Agama itu antara lai Agama Hindu,Budha, dan Tantrayana

Tim Kajian Deliniasi yang terdiri dari 16 pakar yang berasal dari berbagai daerah dan disiplin ilmu, seperti arkeolog,  budayawan, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jambi, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, Dosen Arkeolog Universitas Hasanudin (Unhas) Makassar, Pusat Penelitian Arkeolog,  Persatuan Kakitangan Akademik Universiti Malaya (PKAUM) serta Paslitar Kenas.Bambang Budi Utomo, salah satu dari tim kajian menjelaskan, di setiap komplek candi di Bumiayu memilki keragaman dan perbedaan sendiri.“Untuk candi satu bentuk bangunannya serta relief yang ada menggambarkan agama Hindu, sementara untuk candi dua menggambarkan perkembangan agama Budha. Sementara aliran Tantrayana dideskripsikan pada candi tiga, terlihat dari arca raksasi, tengkorak manusia dan lainnya,” papar Bambang di hadapan Bupati PALI H. Heri Amalindo dan OPD terkait dalam Forum Group Discuss (FGD) Tim Kajian Delineasi Cagar Budaya Kawasan Percandian Bumiayu, Sabtu (24/9) bertempat di Rumah Dinas Bupati PALI.

Selain itu, dirinya juga menjelaskan bahwa kawasan percandian Bumiayu juga memiliki perbedaan yang lain yang tidak dimiliki candi-candi yang ada di Indonesia.

“Terdapat relief Burung Kakaktua yang hanya ada di Candi Bumiayu. Ini yang harus kita ungkap baik secara sejarah maupun filosofinya. Tentu dari penemuan ini akan dilakukan lagi kajian data secara lengkap, karena itu akan memudahkan tim dalam menyusun serta mengembangkan kawasan percandian yang terletak di aliran pinggiran Sungai Lematang,” jelas Bambang.

 

 


Sumber: Sriwijayaekspress.com Rmolsumsel.com Sumsel.Tribunnews.com Sumselupdate.com

Pilih Bangga Bangga 33%
Pilih Sedih Sedih 0%
Pilih Senang Senang 0%
Pilih Tak Peduli Tak Peduli 33%
Pilih Terinspirasi Terinspirasi 33%
Pilih Terpukau Terpukau 0%

Bagaimana menurutmu kawan?

Berikan komentarmu