AIESEC Unsri, Mendorong Maju Pariwisata Sumsel Bersama Pemuda Lokal dan Pemuda Asing

AIESEC Unsri, Mendorong Maju Pariwisata Sumsel Bersama Pemuda Lokal dan Pemuda Asing
Para exchange participant dalam program Sriwijaya Project 4.0 dan Greenesia 3.0 AIESEC Unsri berfoto bersama © A. Redho Nugraha, Srivijaya.id

Di tengah perkembangan teknologi yang masif, tidak ada yang dapat menahan derasnya arus pertukaran informasi. Semua orang di seluruh dunia dapat dengan mudahnya berkomunikasi dan terhubung satu sama lain melalui gawai dan jaringan internet. Dengan kata lain, tidak ada batasan-batasan berarti yang dapat menghalangi manusia di seluruh dunia untuk dapat bertukar berbagai macam informasi satu sama lain, termasuk informasi mengenai kearifan lokal dan adat istiadat dari setiap wilayah di dunia. AIESEC Unsri adalah salah satu yang membuktikan hal tersebut secara praktis.

Ahad lalu (18/08), AIESEC Unsri tuntas menutup kedua Summer Project mereka, Greenesia 3.0 dan Sriwijaya Project 4.0 melalui sebuah acara puncak yang bernama Global Village. Kegiatan yang berlangsung di Avenue of Stars, Palembang Icon tersebut turut mengundang banyak pihak dari berbagai latar belakang, seperti komunitas, organisasi kampus, organisasi kepemudaan, media dan terutama exchange participant dari luar Indonesia. Selain menunjukkan penampilan bakat dari exchange participant, kegiatan inti Global Village juga meliputi presentasi dan laporan dari exchange participant yang turut serta dalam kegiatan Sriwijaya Project dan Greenesia. Seperti apa keseruan Global Village kali ini?

Exchange participant dan member AIESEC Unsri melakukan roll dance bersama-sama © A. Redho Nugraha, Srivijaya.id

Mempelajari Potensi Pariwisata Sumsel Bersama Exchange Participant

Dalam menjalankan fungsinya, AIESEC Unsri berfokus merancang dan melaksanakan social project yang berdasarkan kepada 17 poin Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah disusun oleh Dewan PBB. Kali ini, salah satu social project andalan AIESEC Unsri adalah Sriwijaya Project 4.0 yang berfokus pada poin ke-8 dalam SDGs, yaitu Decent Work and Economic Growth.

Salah satu exchange participant asal Tiongkok menyampaikan laporan dan hasil analisisnya tentang potensi wisata Kabupaten OKU Selatan selama mengikuti Sriwijaya Project 4.0 © A. Redho Nugraha, Srivijaya.id

Sriwijaya Project melibatkan para exchange participant dalam melakukan studi dan promosi obyek-obyek wisata yang ada di Sumsel, tepatnya di Kabupaten OKU Selatan. Selama beberapa hari, exchange participant diajak mengelilingi objek-objek wisata OKU Selatan seperti Danau Ranau, Bukit Bersemi, Pulau Mariza dan Air Terjun Subik Tuha. Selama kunjungan tersebut, para exchange participant menganalisis potensi pengembangan obyek-obyek wisata secara berkelanjutan dan berdampak ekonomis bagi masyarakat OKU Selatan. Hasil analisis mereka kemudian dipaparkan pada kegiatan puncak Global Village.

Dalam presentasinya, banyak exchange participant yang mengakui bahwa Sumsel memiliki sangat banyak obyek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan dengan lebih maksimal. Mereka menganalisis hal tersebut dengan skema SWR (Strength, Weakness, Resolution). Sayangnya, mereka juga menyampaikan bahwa kekurangan dari pariwisata Sumsel adalah kepedulian masyarakatnya yang masih minim dalam menjaga kelestarian obyek wisatanya sendiri.

Dampak yang Diharapkan dari Global Village

Eva Dessyana, Local Committee President AIESEC Unsri turut menyampaikan tujuan utama dari diselenggarakannya Global Village. “Secara umum, kami berharap masyarakat Palembang tidak lagi menganggap bahwa bule (warga negara asing) sebagai sesuatu yang ‘wah’. Mereka sebenarnya juga manusia, sama seperti kita, hanya saja berasal dari negara yang berbeda,” ujar mahasiswi Ilmu Komunikasi Unsri tersebut. Ia juga bertutur bahwa harapannya, interaksi masyarakat Palembang secara umum dengan bule tidak hanya berupa foto bersama, tapi juga berlangsung dalam bentuk interaksi sosial yang biasa dan lebih santai, seperti mengobrol dan mengenali budaya mereka satu sama lain.

Salah satu stand milik exchange participant dari Filipina © A. Redho Nugraha, Srivijaya.id

“Salah satu exchange participant bilang ‘cintailah negaramu, cintailah Indonesia’ dan harapan kami juga adalah mereka dapat mencintai negara mereka sendiri juga, karena mereka telah menjadi representatif negara mereka sendiri di sini (Global Village),” imbuh dara yang biasa disapa Eva tersebut saat ditanya, apa dampak positif yang AIESEC harapkan bagi para exchange participant.

Salah satu kegiatan yang paling dinantikan dalam Global Village adalah penampilan bakat oleh exchange participant. Selain membuka stand dan memamerkan keunikan budaya dari negara mereka masing-masing, para exchange participant juga unjuk gigi dengan bakat mereka di depan para hadirin. Salah satu exchange participant dari India, Amandeep, bahkan dengan lantang melakukan rap dalam bahasanya.

“Bagian paling menarik sebenarnya waktu performance dari exchange participant. Sebelumnya saat ditanya mereka mau ngapain, mereka tidak mau bilang terus terang,” ungkap Eva. Exchange participant seolah hendak membuat kejutan bagi member AIESEC dan para pengunjung Global Village. “Saat tampil, ternyata mereka ada yang nyanyi, ada yang nge-rap, ada yang nari. Itu bener-bener jadi surprise banget bagi kami, member AIESEC,” sambung Eva.

Exchange participant asal India menyanyi rap dalam acara penampilan bakat exchange participant © A. Redho Nugraha, Srivijaya.id

Lebih dari 30 orang exchange participant turut berpartisipasi dalam meramaikan Global Village. Meski Global Village telah usai, salah satu summer project AIESEC Unsri, yaitu Greenesia dijadwalkan masih akan berlangsung hingga tanggal 26 Agustus mendatang.

Pilih Bangga Bangga 100%
Pilih Sedih Sedih 0%
Pilih Senang Senang 0%
Pilih Tak Peduli Tak Peduli 0%
Pilih Terinspirasi Terinspirasi 0%
Pilih Terpukau Terpukau 0%

Bagaimana menurutmu kawan?

Berikan komentarmu