Saya Pamit

Saya Pamit
Puisi © Fernanda/Srivijaya

Saya bukan kutu buku yang membenci buku

Saya bukan petani yang membenci tanaman

Saya adalah orang dulu menjadi aku

Kami terpisahkan oleh perjalanan

.

.

Senjakala perjalanan tak selalu manis

Masalah datang menawarkan pahit

Tak jarang tertunduk hingga menanggis

Pada detik ini, saya pamit

.

.

Bukan karena membenci

Bukan untuk dicari

Sebatas pergantian malam menuju pagi

Mungkinkah kita jumpa lagi

.

.

Bila iya, maukah anda percaya

Tutup semuanya, segenap gelap menjadi cahaya

Benar, kertas tak bisa kembali lurus ketika pernah dilipat

Maaf kita harus sadar, kita bukanlah orang hebat

Maaf bukan berarti mengalah, mengalah bukan berarti kalah

Tak sebatas kalah, Perkara kebesaran hati

Tentang kesempatan tiada bisa dikira

Bagaimanapun kita semua adalah saudara

.

Sleman, 6 Agustus 2019

Pilih Bangga Bangga 0%
Pilih Sedih Sedih 0%
Pilih Senang Senang 50%
Pilih Tak Peduli Tak Peduli 0%
Pilih Terinspirasi Terinspirasi 50%
Pilih Terpukau Terpukau 0%

Bagaimana menurutmu kawan?

Berikan komentarmu