Sudah Cair, Yuk Intip Jumlah Bonus Atlet Asian Games 2018!

Sudah Cair, Yuk Intip Jumlah Bonus Atlet Asian Games 2018!
kontingen Indonesia berfoto bersama usai penyerahan bonus oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta © metrobali.com

Gelaran Asian Games 2018 sudah berlalu. Euforia penutupan pun sudah usai. Wisma atlet di Palembang dan Jakarta kini sudah perlahan-lahan ditinggalkan oleh atlet dan official mancanegara yang berangsur pulang.ke negara asal masing-masing, membawa kisah mereka sendiri selama berlangsungnya Asian Games 2018. Namun bagi atlet-atlet berprestasi Indonesia, masih ada satu seremoni yang wajib diikuti : pemberian bonus atlet berprestasi langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo.

Seperti yang sempat diutarakan oleh Presiden Jokowi pasca kemenangan beruntun Indonesia di cabor pencak silat, bonus atlet peraih medali dalam ajang Asian Games 2018 akan dicairkan sesegera mungkin. Pada gelaran Asian Games 2018, total medali yang diraih Indonesia mencapai 31 medali emas, 24 medali perak, 43 medali atau total 98 medali. Jumlah capaian tersebut membuat Indonesia menduduki peringkat keempat dalam klasemen perolehan medali Asian Games 2018, setelah Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan.

Sebagai bentuk apresiasi, pemerintah menggelontorkan dana setidaknya Rp. 210 miliar, yang kemudian akan dibagikan kepada atlet penyabet medali, pelatih dan asisten pelatih sesuai dengan bilangan yang telah ditentukan sebelumnya.

Preseiden RI, Joko Widodo dan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (kanan) saat pemberian buku tabungan kepada para atlet berprestasi © ANTARA, Hafiz Mubarak A.

"Untuk Asian Games ini kira-kira Rp 210 miliar disediakan. Yang menarik adalah di tahun ini atlet yang tidak dapat medali juga diberikan bonus, besarannya Rp 20 juta", ujar Menpora Imam Nahrawi, Ahad (02/09) lalu, dilansir dari republika.co.id..

"Pelatih dan asisten pelatih dapat, mestinya cair hari ini (Ahad), semua penerima per hari ini bisa melihat angkanya di buku tabungan. Ini bersejarah juga. Baru kali ini sepanjang pemberian bonus adalah yang tercepat", timpal Imam.

Selain mendapat pencairan dana lebih cepat, para atlet berprestasi, pelatih dan asisten pelatih juga dibuat lega karena bonus yang mereka peroleh tidak dikenai pajak, alias bersih. Beberapa atlet yang menerima bonus secara simbolis dalam bentuk buku tabungan bahkan dengan senang menunjukkan buku tabungannya kepada pers yang hadir.

Berikut detil besaran bonus yang diperoleh setiap atlet berprestasi, pelatih dan asisten pelatihnya.

Medali Emas

Defia Rosmaniar, peraih medali emas dari cabor taekwondo nomor poomsae © ANTARA, Sunyoto

Setiap atlet dalam cabor bernomor tunggal yang memperoleh emas memperoleh bonus Rp. 1,5 miliar, atlet dalam cabor bernomor ganda memperoleh Rp. 1 miliar, dan atlet dalam cabor bernomor beregu masing-masing memperoleh Rp. 750 juta. Sementara itu, pelatih beregu diganjar bonus Rp. 600 juta untuk medali emas pertama yang diperoleh tim asuhannya, dan tambahan Rp. 225 juta untuk setiap medali emas berikutnya yang diperoleh. Asisten pelatih atlet perorangan / ganda memperoleh Rp. 300 juta untuk medali emas yang diperoleh atlet asuhannya, sementara asisten pelatih beregu memperoleh Rp. 375 juta untuk medali emas pertama yang diperolehnya dan tambahan Rp. 150 juta untuk medali emas yang berikutnya diperoleh.

Disamping uang bonus, Menteri PUPR, Basuki Hadimulyono juga menawarkan pembangunan rumah tipe 36 dengan kisaran harga Rp. 70 juta hingga Rp. 100 juta bagi para atlet pemenang medali emas. Atlet-atlet tersebut juga akan mendapat tawaran untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Medali Perak

Tim atletik putra yang memperoleh medali perak dalam cabor atletik nomor estafet 4 x 100 meter © koranindonesia.id

Untuk setiap medali perak yang dimenangkan, Rp. 500 juta diberikan kepada atlet tunggal, Rp. 400 juta untuk masing-masing atlet dalam cabor bernomor ganda, serta Rp. 300 juta untuk masing-masing atlet dalam cabor bernomor regu. Sementara pelatih tim beregu diganjar Rp. 200 juta untuk emdali perak yang diperoleh atlet asuhannya, plus tambahan Rp. 75 juta untuk setiap medali perak yang berikutnya diperoleh. Asisten pelatih atlet perorangan/ganda mendapatkan Rp. 100 juta untuk perak yang diperoleh atlet asuhannya, sementara asisten pelatih beregu memperoleh Rp. 125 juta untuk setiap medali perak yang dimenangkan tim asuhannya, dan tambahan Rp. 50 juta untuk setiap medali perak yang berikutnya diperoleh.

Medali Perunggu

 Nyimas Bunga, atlet papan luncur Indonesia yang memperoleh perunggu di Asian Games 2018 © ANTARA FOTO, Rachmad Suryadi

Meski bilangan bonusnya tak sebesar peraih medali emas dan perak, atlet peraih medali perunggu juga memperoleh bonus yang menggiurkan, yaitu masing-masing Rp. 250 juta untuk atlet tunggal, Rp. 200 juta untuk masing-masing atlet dari cabor bernomor ganda, serta Rp. 150 juta untuk masing-masing atlet dalam cabor bernomor regu. Pelatih beregu memperoleh bonus Rp. 100 juta untuk medali perunggu yang dimenangkan tim asuhannya, serta ekstra Rp. 37,5 juta untuk tiap tambahan medali perunggu yang diperoleh setelahnya. Sementara itu, asisten pelatih atlet perorangan / ganda memperoleh bonus Rp. 50 juta untuk medali emas yang diperoleh atlet asuhannya, dan asisten pelatih beregu memperoleh Rp. 62,5 juta untuk medali perunggu yang dimenangkan tim asuhannya plus Rp. 37,5 juta untuk tambahan medali perunggu yang dimenangkan setelahnya.

 

Presiden : Lebih dari Soal Medali

"Saudara-saudara mempersiapkan ini bertahun-tahun, latihan, kerja keras tanpa kenal lelah, menempa diri dalam berbagai trainingtry out, kompetisi, dalam dan luar negeri yang selalu terus diikuti, artinya mengorbankan waktu jauh dari keluarga dan teman-teman," ungkap Presiden.

Menurut Jokowi, tujuan kerja keras semua atlet bukanlah semata-mata untuk mendapatkan medali, namun lebih untuk mewujudkan sportivitas, jiwa besar dalam berkompetisi, kedisplinan, ketekunan, kebersamaan, daya juang hingga persaudaraan.

"Saya juga mengerti saudara-saudara hampir tak kuat untuk berdiri, tak henti berjuang untuk negara dan ke mana-mana saudara adalah kebahagiaan untuk Indonesia, tangis kekalahan saudara juga pemersatu Indoensia, beban yang harus kita pikul bersama", tambah Presiden. Hal itu diutarakan Jokowi saat memberikan bonus secara simbolis kepada para atlet peraih medali di Istana Negara, Jakarta, pada Ahad (02/09) lalu, dikutip dari republika.co.id.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa dirinya tidak rela bila para atlet yang sudah bersusah-payah untuk meraih medali emas dicemooh dan disebut mendapat medali karena Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018.  "Saya tidak rela ada yang mencemooh prestasi saudara-saudara, dikatakan kita sebagai tuan rumah diuntungkan. Semua yang jadi tuan rumah pasti diuntungkan," kata Jokowi.

Setelah Asian Games 2018

Kesuksesan kontingen Indonesia dalam Asian Games 2018 diharapkan tidak berhenti setelah closing ceremony saja. Banyak pihak yang mengharapkan prestasi-prestasi gemilang dapat terus diukir atlet-atlet Indonesia di kancah internasional, terutama dalam SEA Games 2019 mendatang yang akan digelar di Manila, Filipina. Kemampuan Indonesia menduduki kursi atas di klasemen perolehan medali diharapkan akan tetap konsisten dalam SEA Games 2018.

Hal tersebut disampaikan Syafruddin, Chief de Mission (CdM) Kontingen Indonesia di Asian Games 2018. "Semoga prestasi ini terukir lagi di Sea Games 2019, dan Indonesia jadi juara umum. Itu yang saya pesan kepada stakeholder”, pungkasnya.

(sumber : republika.co.id; tribunnews.com)

Pilih Bangga Bangga 0%
Pilih Sedih Sedih 0%
Pilih Senang Senang 0%
Pilih Tak Peduli Tak Peduli 0%
Pilih Terinspirasi Terinspirasi 0%
Pilih Terpukau Terpukau 0%

Bagaimana menurutmu kawan?

Berikan komentarmu