Bambang Hartono, Milyarder Indonesia yang Sabet Medali Perunggu dari Cabor Bridge

Bambang Hartono, Milyarder Indonesia yang Sabet Medali Perunggu dari Cabor Bridge
Michael Bambang Hartono (Oe Hwie Siang), atlet tertua Indonesia dalam Asian Games 2018 © beritagar.id

Jagad internet Indonesia baru-baru ini tak pernah lepas dari gegap gempita Asian Games 2018. Selain karena aksi selebrasi Jonathan Christie yang melepas kaosnya usai memenangkan pertandingan final badminton, salah satu subjek yang kerap dijadikan bahan meme warganet adalah Bambang Hartono, atlet tertua Indonesia yang bertanding di cabor bridge. Seperti yang diketahui publik, pria bernama lengkap Michael Bambang Hartono tersebut saat ini berusia 78 tahun dan berhasil menyabet medali perunggu dalam cabor bridge nomor supermixed. Dua fakta tesebut tentu sudah cukup untuk membuat siapapun menjadi penasaran dengan sosok atlet menula satu ini.

Pun demikian, masih banyak fakta-fakta menarik seputar Bambang Hartono yang belum diketahui banyak orang. Srivijaya.id kali ini akan merangkum informasi-informasi tersebut.

Bermain Bridge Sejak Usia Enam Tahun

Michael Bambang Hartono (Oe Hwie Siang) © kumparan.com

Pria bernama asli Oe Hwie Siang ini lahir di Kudus pada tanggal 2 Oktober 1939. Bambang mengaku telah gemar bermain bridge sejak ia berusia enam tahun. Ia bahkan pernah menerima penghargaan medali emas dari World Bridge Federation (WBF). Di usianya yang senja, Bambang mengaku menekuni olahraga bridge demi menjaga ketajaman memori otaknya. Selain bridge, ia juga gemar melakukan senam taichi.

Tidak Mengharapkan Medali Emas

Michael Bambang Hartono © viva.co.id

Sebuah pernyataan menarik pernah diungkapkan Bambang sebelum ia bertanding di Asian Games 2018. Ia mengaku bahwa ia tidak bertekad penuh untuk mendapatkan medali emas, namun jika ia bisa mendapatkan medali emas, maka ia akan menyumbangkan sepenuhnya uang bonus yang ia dapatkan. “Bila saya berhasil raih emas, saya akan sumbangkan bonus pemerintah untuk program latihan atlet”, pungkasnya, dilansir dari tribunnews.com. Seperti yang diketahui publik, setiap atlet yang berhasil meraih medali emas dalam ajang Asian Games 2018 akan mendapatkan bonus uang tunai dari pemerintah Indonesia.

Meski demikian, langkah Bambang Hartono dalam cabor bridge ternyata harus berhenti di peringkat keempat. Kakek 78 tahun ini pulang membawa medali perunggu dari nomor supermixed team, setelah skor yang ia kumpulkan kalah oleh atlet bridge dari Tiongkok,  Hongkong dan Taiwan.

Orang Terkaya di Indonesia Versi Majalah Forbess

Salah satu meme yang menjadi guyonan warganet baru-baru ini, terkait Bambang Hartono © merdeka.com

Fakta satu ini mungkin merupakan fakta paling mencengangkan dari Bambang Hartono. Berbeda dengan atlet lainnya yang fokus pada satu bidang olahraga, Bambang ternyata hanya menjadikan atlet bridge sebagai profesi sampingan. Bambang dan adiknya, Budi Hartono,  ternyata merupakan pewaris dari perusahaan rokok terbesar di Indonesia, PT. Djarum, Tbk. Bambang dicatat Majalah Forbes dan Globe Asia sebagai orang terkaya di Indonesia pada tahun 2018. Total kekayaan Bambang Hartono ditaksir mencapai US$ 17,4 miliar, sementara harta Budi Hartono berkisar US$ 16,7 miliar.

Selain berstatus sebagai pemilik PT. Djarum, Bambang Hartono juga memiliki 26% saham Bank Central Asia (BCA), perkebunan kelapa sawit seluas 65.000 hektar di Kalimantan Barat dan pemilik pusat perbelanjaan Grand Indonesia. Bambang dan Budi juga mengekspansi bisnisnya ke ranah barang-barang elektronik dengan menggunakan bendera Polytron. Keduanya juga tercatat membeli Kaskus, salah satu situs paling populer di Indonesia. Dengan jumlah hartanya yang berlimpah, tak heran jika Bambang Hartono berniat menyumbangkan uang bonus dari medali yang ia peroleh di Asian Games. Selain sebagai atlet tertua, Bambang Hartono juga merupakan atlet terkaya dari Indonesia yang ebrtanding di Asian Games 2018.

Bukan Satu-satunya Atlet Bridge Tertua

Kong Te Yang, atlet tertua yang bertanding di cabor bridge Asian Games 2018 © news.abs-cbn.com

Meski sudah berusia 78 tahun, Bambang Hartono ternyata bukan satu-satunya atlet renta yang turut meramaikan Asian Games 2018. Masih di cabor yang sama, ia bersaing dengan tiga atlet lainnya yang juga berusia tua, antara lain : Kong Te Yang dari Filipina (85 tahun), Hung Fong Lee dari Malaysia (82 tahun) dan Lai Chin Ng dari Singapura (81 tahun). Meski tergolong manula, semuanya memiliki daya ingat yang tajam dan gesit dalam menyusun strategi. Bahkan Hung Fong Lee merupakan seorang guru bridge di Royal Lake Club Kuala Lumpur, Royal Selangor Club dan Royal selangor Golf Club.

Usia memang bukan sebuah halangan. Dan tentunya hal ini akan lebih memotivasi para atlet-atlet yang memiliki usia lebih muda dari mereka berempat untuk terus berprestasi ke depannya

(sumber : idntimes.com; tempo.com; tribunnews.com)

Pilih Bangga Bangga 100%
Pilih Sedih Sedih 0%
Pilih Senang Senang 0%
Pilih Tak Peduli Tak Peduli 0%
Pilih Terinspirasi Terinspirasi 0%
Pilih Terpukau Terpukau 0%

Bagaimana menurutmu kawan?

Berikan komentarmu