Di Tepi Musi : Yang Tiada Henti Diceritakan

Di Tepi Musi : Yang Tiada Henti Diceritakan
Sungai Musi © ranselkecil.com

/1/

Di tepi Musi

sejoli berhikayat Tan Bun Ann dan Siti Fatimah

dituang segenap cinta keduanya yang menjelma

Pulo Kemaro yang melegenda seantero.

/2/

Di tepi Musi

tersiar mitos Antu Banyu kala Musi pasang dan keruh

kerap hanyut budak-budak di alirannya

diisap ubun-ubun kepalanya.

/3/

Di tepi Musi

Rumah-rumah Rakit tegak bercagak tonggak

berjajar di sisir bibir seberang ulu dan seberang ilir

mukim di sepanjang Musi.

/4/

Di tepi Musi

berlenggak-lenggok sampan nelayan susuri sungai

diturunkan kail dan tangkul, dibentangkan jala

ikan-ikan melenggang, ikan-ikan dipindang.

/5/

Di tepi Musi

Sriwijaya tinggalkan jejak pada batu-batu

batu-batu dipahat, batu-batu disusun

dibaca batu-batu itu.

/6/

Di tepi Musi

disingkap licik De Kock takluk Kesultanan Palembang

dengan tombak dan sangkur di Pulo Kemaro dan Plaju pasukan Sultan Mahmud Badaruddin II berperang senapan-senapan pasukan Kolonial

hingga ditangkap Sultan dan diasingkan nun jauh di Tanah Ternate.

/7/

Di tepi Musi

hari kemerdekaan Republik ini dikibar-kibarkan

Telok Abang dan Kapal-kapalan banjiri trotoar jalan

Bidar dan Perahu Hias dihelat dijadi tradisi tahunan.

/8/

Di tepi Musi

Sahilin melantun irama Batanghari Sembilan

ia petik gitar tunggal menembang pantun dan syair-syair

ia bicara kehidupan, ia bicara cinta, ia bicara derita.

/9/

Di tepi Musi

pada binar Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak yang tiada henti

ketek-ketek menanti yang pergi dan yang kembali

ia menepi disepoi angin dan ombak Musi.

/10/

Di tepi Musi

dihidang Pempek pada bakul, sepeda, dan perahu yang sandar

Penjaja Pempek tuang Cuko ke mangkuk-mangkuk pembeli

Pempek-pempek dikunyah, Cuko-cuko dihirup, Pempek tersisa satu.

Arti kata:

Sejoli : Sepasang (laki-laki dan perempuan).

Pulo Kemaro : Pulau Kemarau, sebuah delta kecil yang berada di perairan sungai Musi.

Antu Banyu : Hantu Air, hantu yang (konon katanya) mendiami Sungai Musi.

Budak : Anak atau kanak-kanak (KBBI V).

Rumah Rakit : Rumah khas masyarakat pesisir sungai Musi.

Ulu : Hulu.

Ilir : Hilir.

Pindang : Ikan yang digarami dan dibumbui kemudian diasapi atau direbus sampai

 kering agar dapat tahan lama (KBBI V). Sedangkan arti kata “Pindang”

 bagi masyarakat Palembang/ Sumatera Selatan adalah ikan yang dimasak

 berkuah yang rasanya asam-asam manis.

Sangkur : Senjata tajam  atau pisau, yang biasanya ditempatkan diujung senapan;

 bayonet (KBBI V).

Plaju : Sebuah nama tempat/ daerah di Palembang.

Telok Abang : Telur Merah, telur yang diwarnai kulit atau cangkang luarnya dengan cat

 berwarna merah.

Bidar : Perahu perang; sampan bidar (KBBI V).

Sahilin : Maestro gitar tunggal dan pelestari irama musik Batanghari Sembilan di

 Sumatera Selatan.

Batanghari : Istilah untuk irama musik dengan petikan gitar tunggal yang berkembang

Sembilan  di Sumatera Selatan.

Ketek : Perahu bermotor (KBBI V). Transportasi air di sungai Musi.

Penjaja : Pejual.

Cuko : Saus/ kuah yang disajikan bersama Pempek.


Sumber: Achmad Kahfi Nugraha (JUara 3 Lomba Puisi Launching Srivijaya.id

Pilih Bangga Bangga 0%
Pilih Sedih Sedih 0%
Pilih Senang Senang 50%
Pilih Tak Peduli Tak Peduli 0%
Pilih Terinspirasi Terinspirasi 50%
Pilih Terpukau Terpukau 0%

Bagaimana menurutmu kawan?

Berikan komentarmu