Ingatan Menuntun Pulang

Ingatan Menuntun Pulang
© Srivijayaid

Keluh-kesah riuh terucap, menguap menembus udara menuju birumu

Telapak kaki gusar melangkah di sepanjang lorongmu, tak sabar meniti persimpangan, tanjakan, lembah landai; merusak lalu lintasmu

Mata yang terbuka namun menolak melihat,  petunjuk jalan disangkal; menciptakan gelap yang menjadi jarak-jarak menuju rangkulanmu

Tak pernah kau beranjak dari sana...

Saban hari kau duduk, menunggu tubuh satu per satu rindu menyebut namamu

Hari ini satu tubuh terjatuh, dan namamu yang ia ingat.

Hari ini tubuh itu merangkak menuju engkau.

Label:
puisi
Pulang
Pilih Bangga Bangga 0%
Pilih Sedih Sedih 50%
Pilih Senang Senang 0%
Pilih Tak Peduli Tak Peduli 0%
Pilih Terinspirasi Terinspirasi 50%
Pilih Terpukau Terpukau 0%

Bagaimana menurutmu kawan?

Berikan komentarmu