Rawan Kebakaran, Sejumlah Desa di Sumatera Selatan Jadi Prioritas Penanganan

Rawan Kebakaran, Sejumlah Desa di Sumatera Selatan Jadi Prioritas Penanganan
Lahan gambut yang sengaja dikeringkan untuk dijadikan perkebunan © pantaugambut.id

Jam Puasa Dunia

Tim Restorasi Gambut (TRG) Sumatera Selatan merilis nama-nama desa di Sumatera Selatan yang sangat rawan terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan. Jika hutan dan lahan di sekitar desa ini terbakar, dipastikan kabut asapnya masuk Palembang. Tercatat ada 47 desa yang tersebar di tiga kabupaten.

Di Kabupaten Banyuasin, semuanya berada di Kecamatan Air Kumbang yang berbatasan dengan kawasan Suaka Margasatwa Padang Sugihan. Desa tersebut adalah Nusa Makmur, Sebokor, Budi Mulyo, Sido Makmur, dan Teluk Tenggiri.

Sebanyak delapan desa berada di Kabupaten Ogan Ilir, yakni Talang Tengah Laut (Kecamatan Lubuk Keliat), Lorok, Suak Batok, Parit, Sungai Rambutan, Pulau Semambu, Tanjung Pule, dan Pulau Kabal (Kecamatan Indralaya Utara).

Di Ogan Komering Ilir (OKI), kabupaten yang memiliki lahan gambut sekitar 750 ribu hektar, terdapat 33 desa. Seluruh desa tersebut tersebar di Kecamatan Pedamaran, Sungai Menang, Pedamaran Timur, Cengal, Sirah Pulau Padang, Pampangan, Pangkalan Lampam, Tulungselapan, dan Air Sugihan.

“Jika dikaitkan dengan penyelenggaraan Asian Games 2018, bila desa ini terbakar wilayah hutan atau lahannya, dapat mengganggu penerbangan yang melintasi Selat Malaka. Desa itu adalah Kepahyang di Kabupaten Musi Banyuasin,” kata Najib Asmani, Koordinator TRG Sumatera Selatan (TRG), Jum’at (4/5/2018).

Terkait soal ini, pemerintah Sumsel melakukan berbagai upaya, yang didukung berbagai pihak, mulai dari program restorasi gambut, pembentukan masyarakat peduli api, serta upaya tim pencegahan dan penanggulangan kebakaran oleh pemerintah, TNI, kepolisian, dan perusahaan.

“Bentuk kegiatannya mulai dari penguatan ekonomi masyarakat, penyuluhan, pembentukan posko dan tim pemadam kebakaran hutan dan lahan (karhutla),” katanya. “Jika semua program berjalan sesuai rencana dan target masing-masing pelaksananya tercapai, kami yakin kebakaran tidak akan terjadi di 2018 ini,” lanjutnya.

Dengan adanya pemetaan 47 desa yang sangat rawan kebakaran hutan dan lahan ini, jelas Najib, diharapkan jadi panduan berbagi pihak yang telah berkomitmen mencegah bencana yang dapat mengganggu Asian Games 018 di Palembang. “Mari kita kompak mencegah kebakaran,” ujarnya.

Skema kebakaran lahan lambut © pantaugambut.id

Butuh 150 drone

Sulitnya akses memantau titik api di wilayah gambut, TRG Sumsel saat ini membutuhkan sedikitnya 150 drone yang jangkauannya sekitar lima kilometer. “Kita butuh untuk pemantauan,” kata Najib.

Drone tersebut, juga dapat digunakan malam hari. Kenapa? Berdasarkan pengalaman, kebakaran malam sulit diatasi karena keterbatasan akses melalui jalur darat. Aksi pembakaran oleh pihak yang tidak bertanggung jawab juga banyak dilakukan malam hari.

Ilustrasi hutan gambut © indonesia.wetlands.org

“Drone ini mungkin dapat disediakan pihak yang berkomitmen mencegah kebakaran hutan dan lahan gambut. Bisa dari pemerintah, lembaga donor atau perusahaan, baik yang digunakan sendiri maupun disumbangkan ke TRG. Yang jelas, harus ada penggunaan drone jika benar-benar ingin membebaskan Sumsel dari kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya.

Lima kecamatan

Berbeda dengan pemetaan yang dilakukan TRG Sumsel, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten OKI memfokuskan lima kecamatan yang rawan terjadi kebakaran hutan, kebun dan lahan sebagai prioritas pencegahan dan penanggulangan. Kecamatan tersebut adalah Sungai Menang, Pedamaran Timur, Jejawi, Pangkalan Lampam, dan Air Sugihan. Hal ini diungkapkan Umar Hasan, Kabid Logistik dan Bencana BPBD OKI, kepada pers, Kamis (03/05/2018), sebagaimana dilansir dari Global Planet News.

Mengapa hanya lima kecamatan? “Wilayah tersebut sangat rawan,” katanya. Di lima kecamatan ini juga terdapat pos siaga yang disiapkan untuk berbagai pihak yakni kepolisian, TNI, masyarakat peduli api, Manggala Agni, BPBD, dan lainnya.

Terlepas dari hal tersebut, masih dari berita yang sama, Plt Bupati OKI, HM Rifai, menjelaskan, pihaknya sangat serius menanggulangi kebakaran hutan dan lahan, mengingat Agustus 2018 di Palembang akan berlangsung Asian Games yang diikuti ribuan atlet dari puluhan negara Asia.

“Gubernur Sumsel sudah menginstruksikan agar Sumsel pada 2018 zero kabut asap. Kita akan sekuat tenaga mendukungnya, Pemkab OKI sudah membentuk satuan tugas penanganan karhutla 2018,” tandasnya.

*Artikel diatas merupakan tulisan Taufik Wijaya yang pernah dimuat di situs Mongabay.co.id. Untuk membaca tulisan orisinal, kunjungi tautan berikut : http://www.mongabay.co.id/2018/05/05/rawan-kebakaran-sejumlah-desa-di-sumatera-selatan-jadi-prioritas-penanganan/

Pilih Bangga Bangga 0%
Pilih Sedih Sedih 0%
Pilih Senang Senang 0%
Pilih Tak Peduli Tak Peduli 0%
Pilih Terinspirasi Terinspirasi 0%
Pilih Terpukau Terpukau 0%

Bagaimana menurutmu kawan?

Berikan komentarmu