Spektakuler! Air Terjun Buatan Ala Banpo Bridge Siap Percantik Ampera!

Spektakuler! Air Terjun Buatan Ala Banpo Bridge Siap Percantik Ampera!
Moonligh Rainbow Fountain di Banpo Bridge, Seoul © Youtube.com

Pemkot Palembang dan Pemprov Sumsel memiliki banyak rencana untuk memperindah Palembang menjelang Asian Games. Setelah perampungan Plaza BKB, Tugu Iwak Belido, Sudirman Street Walk dan Lorong Basah Night Culinary, ternyata target berikutnya yang akan dipermak tak lain adalah ikon utama Kota Palembang, yaitu Jembatan Ampera.

“Sekarang masih dalam tahap pra-tender. Juli atau Agustus akan selesai dibangun, sebelum Asian Games”, tandas Erwani Matdehi, Kadis Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Pera KP) seperti dilansir dari tribunnews.com. Proyek yang dimaksud Erwani tak lain adalah pembangunan air terjun buatan di sisi Barat Jembatan Ampera, tepat di bagian yang menghadap Plaza BKB dan Tugu Belido.

Pembangunan air terjun buatan memang sudah cukup lama diwacanakan oleh Pemkot Palembang. Pada awalnya, konsep proyek tersebut berwujud air mancur menari yang akan dibangun memanjang sejauh 60 meter di wilayah Plaza Kampung Kapitan, Seberang Ulu. Meski demikian, proyek tersebut akhirnya justru dialihkan ke Jembatan Ampera dengan konsep air terjun buatan.

Ide tentang air terjun buatan tersebut terinspirasi dari Banpo Bridge di Seoul, Korea Selatan. Jembatan Banpodaegyo terkenal karena keanggunan air terjun buatannya yang membentang sepanjang 570 meter. Selain itu, permainan cahaya warna-warni yang dinamai ‘moonlight rainbow fountain’ turut mempercantik jembatan yang menghubungkan Distrik Seocho dan Yongsan tersebut.

Kendati hendak mengadaptasi konsep air terjun buatan yang menyandang rekor dunia tersebut, air terjun Ampera tentu tidak akan sama persis dengan air terjun Jembatan Banpo. Hal tersebut mengingat padatnya transportasi air di Sungai Musi yang selama ini melalui  kolong Jembatan Ampera. “Tengahnya (Jembatan Ampera) tidak dipasang, tapi hanya pinggirnya saja”, terang Erwani Matdehi. Dengan demikian, saat air terjun Ampera berfungsi, kapal-kapal sungai masih dapat melalui kolong Jembatan Ampera.

Waktu pengerjaan proyek yang terbatas membuat pembangunan air terjun tersebut dikebut. Sejumlah lempengan seng tampak menutupi salah satu sisi jalan Jembatan Ampera. Tak ayal, pengerjaan proyek tersebut juga dinilai cukup mengganggu transportasi darat di sepanjang Jembatan Ampera.

Pemasangan pagar seng di sisi Barat Jembatan Ampera © picbear.club

“Lumayan mengganggu pengguna jalan. Biasanya bisa muat tiga mobil (di jalan jembatan), tapi sekarang cuma muat dua. Menyebabkan banjir juga di atas Ampera”, komentar Fernanda, salah seorang pengguna jalan yang setiap hari melintasi jembatan Ampera. Sebagai efek samping pembangunan, lalu-lintas di atas Jembatan Ampera juga menjadi lebih macet di jam-jam padat. Meski demikian, rencana Pemkot Palembang untuk Jembatan Ampera sendiri ternyata tidak akan berhenti sampai disana.

“Nanti akan ada integrasi antara Sudirman Street Walk, Lorong Basah dan Jembatan Ampera. Setelah Jembatan Musi IV dan Musi VI rampung, Jembatan Ampera akan ditutup di hari-hari besar dan jadi tempat beraktivitas bagi masyarakat Palembang”, pungkas Isnaini Madani, Kadis Pariwisata Kota Palembang pada kata sambutannya di kegiatan Sayang Ampera, 22 April lalu.

Pemkot punya jejeran wacana dan rencana yang sangat panjang tentang pembangunan Kota Palembang, yang dalam prosesnya, tentu akan memakan banyak waktu dan anggaran. Proyek air terjun buatan Ampera sendiri, misalnya, menelan biaya tak kurang dari tujuh miliar rupiah. Namun segala ketidaknyamanan yang dirasakan warga selama proyek-proyek di Palembang berlangsung, sejatinya adalah efek samping sesaat sebelum warga dapat menikmati hasilnya untuk seterusnya.

(Sumber : sumeks.co.id; tribunnews.com; wikipedia.org)

Pilih Bangga Bangga 33%
Pilih Sedih Sedih 0%
Pilih Senang Senang 56%
Pilih Tak Peduli Tak Peduli 11%
Pilih Terinspirasi Terinspirasi 0%
Pilih Terpukau Terpukau 0%

Bagaimana menurutmu kawan?

Berikan komentarmu