Mengenal Nama Ryamizard Ryacudu yang ‘Menghubungkan’ Ilir dan Ulu Palembang

Mengenal Nama Ryamizard Ryacudu yang ‘Menghubungkan’ Ilir dan Ulu Palembang
Jenderal (Purn.) Ryamizard Ryacudu © viva.co.id

Siapa yang tidak tahu Jembatan Ampera? Seluruh warga Kota Palembang pasti pernah melintasinya, walau hanya dua kali seumur hidup. Tapi dibalik itu, ternyata tidak semua warga Palembang tahu bahwa jalan raya yang melintasi jembatan tersebut memiliki nama. Sebagaimana kebanyakan jalan raya di Palembang, jalan yang melintang dari bundaran air mancur Masjid Agung hingga ke Simpang Pamor Seberang Ulu tersebut dinamai dengan nama tokoh masyarakat. Jalan tersebut bernama Jl. Ryamizard Ryacudu.

Sejak Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dibentuk pada tahun 2014 lalu, nama Ryamizard Ryacudu mulai dikenal sebagai Menteri Pertahanan Indonesia periode 2014-2018. Namun apa yang istimewa dari nama seorang menteri? Usut punya usut, Ryamizard Ryacudu ternyata kelahiran Kota Pempek!

Dilahirkan di Palembang pada 21 April 1950, Ryamizard tumbuh dalam lingkungan militer. Ayahnya adalah seorang perwira TNI Angkatan Darat bernama Mayjen Musannif Ryacudu, yang juga merupakan keturunan seorang penyebar agama Islam di wilayah Lampung. Selain itu, ayah dari Ryamizard Ryacudu dikenal sebagai salah satu jenderal yang diketahui dekat dengan Presiden Soekarno semasa hidupnya. Posisi strategis ayahnya dalam ranah militer turut berkontribusi terhadap terbentuknya jalan karir Ryamizard.

Setelah menamatkan pendidikan dasar dan menengah pertamanya di Palembang dan Jakarta, Ryamizard Ryacudu melanjutkan pendidikannya di AKABRI Magelang. Ia lulus pada tahun 1974 dengan gelar letnan dua infanteri.

Berbagai tugas lapangan dan jabatan turut ia lalui, mulai dari Komandan Peleton, Komandan Kompi, Wadanyonif Linud 305/Kostrad, Komandan Yonif Linud 305/Kostrad, hingga Komandan Brigif Linud 17/Kostrad.

Setelah 23 tahun bertugas operasi militer di berbagai daerah dan luar negeri, karier perwira tingginya dimulai sebagai Kepala Staf Kodam Sriwijaya, dilanjutkan sebagai Panglima Divisi 2/Kostrad, Kepala Staf Kostrad, Pangdam Brawijaya, Pangdam Jaya, dan Pangkostrad, hingga  sebagai Kepala Staf TNI AD (Kasad) 2002-2005. Kemampuannya merangkul semua unsur TNI saat apel siaga di Lapangan Monas  yang melibatkan unsur TNI-AL dan TNI-AU Juli 2001 menarik KSAD untuk menunjuknya sebagai Wakil KSAD dan kemudian menggantikan Endriartono Sutarto sebagai KSAD.

Meski jalan karirnya cemerlang, gurat takdirnya seolah menyatakan bahwa karir militer  Ryamizard tak bisa melampaui jabatan Kasad. Pada masa pemerintahan Presiden Megawari Soekarnoputri, Ryamizard Ryacudu diajukan ke DPR sebagai calon tunggal Panglima TNI. DPR sudah menyetujuinya, namun pada masa transisi kepemimpinan dari Megawati kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), surat pengajuan tersebut ditarik. Sebagai gantinya, Presiden SBY memilih untuk memperpanjang masa dinas aktif Panglima TNI saat itu, yaitu Jenderal TNI Endriartono Sutarto. Hal tersebut turut memicu keyakinan sejumlah pihak bahwa terdapat ketidak-selarasana pemikiran antara SBY dan Ryamizard. Setelah Endriartono Sutarto menyelesaikan masa jabat, alih-alih kembali ke pangkuan Ryamizard Ryacudu, tampuk Panglima TNI justru beralih dipegang Marsekal TNI Djoko Suyatno dari TNI Angkatan udara. Hingga Ryamizard Ryacudu purna tugas dari TNI, kesempatan menjadi Panglima TNI tak kunjung kembali ke genggamannya.

Meski demikian, nama Jenderal (purn.) Ryamizard Ryacudu kembali naik pada masa kepresidenan Joko Widodo. Pada 27 oktober 2014, Ryamizard Ryacudu resmi ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia peridode 2014-2019.

Sebagai seorang negarawan dan pemikir kebangsaan, meski telah menjadi purnawirawan, Ryamizard Ryacudu tetap aktif sebagai pembicara di berbagai kegiatan yang membahas isu-isu kebangsaan dan nasionalisme. Selain sebagai pembicara, Ryamizard juga aktif menuangkan pemikiran inteleknya lewat tulisan. “Perang Modern" serta "Indonesia Baru dan Tantangan TNI".adalah dua buah karyanya yang paling terkenal.

Sepanjang karir militernya, Jenderal (purn.) Ryamizard Ryacudu turut menorehkan beberapa prestasi, terbukti dari berbagai penghargaan yang diperolehnya seperti Bintang Dharma, Yudha Dharma Pratama, Kartika Eka Paksi Pratama dan Medali PBB.


Sumber: (wikipedia.id; viva.co.id)

Pilih Bangga Bangga 8%
Pilih Sedih Sedih 8%
Pilih Senang Senang 25%
Pilih Tak Peduli Tak Peduli 17%
Pilih Terinspirasi Terinspirasi 8%
Pilih Terpukau Terpukau 33%

Bagaimana menurutmu kawan?

Berikan komentarmu