Kebiasaan Yang Akan Menghapus Hoax

Informasi sangat berharga bagi setiap orang. Hak setiap orang untuk menerima informasi. Kekuatan informasi adalah mampu mempengaruhi pola pikir dan tindakan seorang. Sekiranya penting menjaga kebenaran dalam setiap informasi baik yang kita terima maupun kita sampaikan. Namun sayang, dewasa ini bermunculan istilah hoax (menipu) dalam penyebaran informasi.

     Hoax pasti lahir dari kelatahan media social. Seorang mengikuti ucapan orang lain, begitu seterusnya hingga hoax membumi. Bila hoax lahir dari sebuah kebiasaan, maka lawanlah hoax dengan kebiasaan.

     Saat ini, informasi sudah menjadi salah satu industri yang menjanjikan. Selayaknya industri, pelaku industri pasti berusaha memenuhi keinginan konsumennya. Seiring berjalannya waktu, penyebar informasi tak hanya industri tapi juga perorangan.

     Secara sederhana. Industri pasti melihat antusias masyarakat terhadap informasi yang diberikan. Rating tertinggi tentu akan mendapat porsi lebih. Seorang tentu akan melihat respon orang lain terhadap postingannya. Semakin banyak like dan comment, semakin semangat seorang membuat konten senuansa.

     Mulailah kebiasaan membaca lebih dari dua sumber, sehingga kita punya perbandingan. Tak jarang sekarang, hanya ada satu narasumber dalam sebuah informasi. Sedangkan biasanya sebuah kejadian melibatkan lebih dari satu orang. Rasanya perlu mendengar kejelasan dari berbagai pihak untuk menyimpulkan sebuah peristiwa.

     Minat ataupun bakat non formal mulai terlupakan. Hal yang bersifat non formal kurang diminati. Karena dinilai hanya pengisi waktu luang saja. Banyak orang memilih fokus ke hal formal. Sehingga informasi mengenai minat ataupun bakat ini sangatlah kurang. Mari kita kembali tekuni minat dan bakat kita. Berhenti hanya melihat kesuksesan orang lain. Tutup gadgetmu dan berusahalah menjadi pusat informasi yang bermanfaat bagi orang lain. Akhirnya hoax akan terhapus oleh informasi-informasi bermanfaat nan menginpirasi.

Sumber: (Pengalaman Pribadi)