Nuansa Positif Film

Nuansa Positif Film
Kegiatan PMC © Palembang_movieclub / Ferdi

Film adalah karya seni yang dikerjakan oleh banyak orang yang berasal dari berbagai keahlian. Mereka berusaha menyampaikan sesuatu kepada para penonton melalui naskah, audio, acting, pengambilan gambar, dan hal-hal lainnya. Masyarakat merespon baik, hampir setiap hari libur bioskop dipenuhi oleh masyarakat yang menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat. Saat lampu bioskop kembali menyala, terjadi diskusi kecil antar penonton tentang film. Diskusi cenderung singkat, bahkan ada saja yang langsung meninggalkan studio segera setelah menontonnya tanpa berkomentar lebih lanjut mengenai film yang baru saja ditonton.

Diskusi film nampaknya memang sederhana, namun sebenarnya bermakna. Bagaimanapun setiap orang memiliki penilaian sendiri terhadap sebuah karya seni yang dalam hal ini berupa film. Mengungkapkan pendapat termasuk salah satu cara kita untuk belajar dari film. Ternyata, di kota Palembang ada komunitas yang sering mengadakan diskusi film. Palembang Movie Club (PMC) nama komunitas yang digagas oleh 4 orang, berangkat dari ruang perkuliahan sekitar dua tahun yang lalu.

Ferdiansyah Rivai, seorang penggagas PMC sekaligus akademisi muda menyempatkan diri untuk sharing tentang PMC.  

“Jadi tujuan kita itu kan sebenarnya ingin menjadi wadah bagi orang-orang untuk mengkaji lebih dalam lagi pesan-pesan yang terdapat di dalam sebuah film. Karena kalo menonton di bioskop, atau menonton sendiri kan gak ada pendalaman makna sebuah film. Habis nonton ya nonton, terserah makna dan pesannya dapat atau tidak.”

Kegiatan movie talk

Dalam mencapai keinginannya, PMC punya dua kegiatan andalan yang berdurasi selama sebulan. Pertama Movie Talk: pemutaran film-film yang dianggap bagus, yang tidak tayang di bioskop, atau tayang di bioskop tapi hanya sebentar. Kegiatan ini diadakan 2 kali dalam sebulan. Kegiatan ini mengundang siapapun peminat film di Palembang untuk menjadi pemantik diksusi pada agenda ini.

Kedua, Nonton Berbayar. Kegiatan ini adalah pemutaran film-film alternatif Indonesia yang tidak tayang di bioskop konvensional. Kalau di Movie Talk acaranya gratis, kalau di acara ini ada donasi untuk pembuat film. Melalui kegiatan diharapkan timbul kepedulian masyarakat terhadap karya sineas yang kurang memiliki daya tarik dipasaran namun memiliki berbagai penghargaan dari festival film baik dalam maupun luar negeri.

PMC mendapatkan film tersebut dengan cara menghubungi produser atau rumah produksinya. Tak jarang PMC yang dikontak untuk menyepakati tentang hak dan kewajiban dalam pemutaran film tersebut.

Ferdi begitu sapaanya, menutup percakapan dengan alasan kita untuk mendiskusikan film-film yang ada baik konvesional maupun altenatif.

“Di samping fungsi menghibur, film bisa menjadi arsip bagi manusia untuk menandai zamannya, dan kemudian tentu menjadi alat refleksi/perenungan. Yang membedakan zaman dulu dan zaman sekarang hanya intensitasnya, karena hari kino manusia semakin banyak yang bisa mengakses film. Hari ini bisa dikatakan Film adalah salah satu pendorong bagi perubahan sosial. Banyak orang yang menjadikan film sebagai media untuk mencari filosofi hidup. Karena film mereka bertaubat, karena film mereka termotivasi untuk melakukan sesuatu, hingga hal yang sepele, karena film mereka mengubah gaya rambut dan gaya berpakaian.”

Ayo kawan pena sriwijaya yang punya kenalan orang berprestasi atau komunitas. Jangan ragu memberi tahu kami. Tinggalkan saja komentar atau kontak penulis dibawah ya. (*1)


Sumber: Ferdiansyah Rivai 

Pilih Bangga Bangga 13%
Pilih Sedih Sedih 0%
Pilih Senang Senang 88%
Pilih Tak Peduli Tak Peduli 0%
Pilih Terinspirasi Terinspirasi 0%
Pilih Terpukau Terpukau 0%

Bagaimana menurutmu kawan?

Berikan komentarmu